Robbani
Allah swt beberapa kali menyebut tentang sakinah di dalam al-Qur'an, sekaligus menjelaskan hakikatnya,
Pertama: istirahat pada waktunya, sesuai firman Allah swt:
هُوَ الَّذِيْ جَعَلَ لَكُمُ الَّيْلَ لِتَسْكُنُوْا فِيْهِ
Dialah yang menjadikan malam bagimu agar kamu beristirahat padanya (QS Yunus : 67).
Maka orang yang mendapat sakinah dalam hidupnya bisa beristirahat dengan tenang pada waktunya, yaitu di malam hari.
Sedangkan orang-orang yang tidak mendapat sakinah biasanya akan sulit beristirahat malam dengan tenang.
Kedua: cinta dan tenteram, sesuai firman Allah swt:
۞ هُوَ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَّفْسٍ وَّاحِدَةٍ وَّجَعَلَ مِنْهَا زَوْجَهَا لِيَسْكُنَ اِلَيْهَاۚ فَلَمَّا تَغَشّٰىهَا حَمَلَتْ حَمْلًا
Dialah yang menciptakan kamu dari jiwa yang satu (Adam) dan daripadanya Dia menciptakan pasangannya, agar dia merasa tenang dan tenteram kepadanya (sakinah). Maka setelah dicampurinya, istrinya mengandung….” (QS al-A'raf : 189).
وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan isteri-isteri untukmu dari jenismu sendiri, supaya kamu tenteram kepadanya (sakinah), dan dijadikan-Nya di antara kalian rasa cinta (mawaddah) dan rahmat. Sungguh, yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir” (QS ar-Rum : 21).
Pada ayat di atas, Allah swt menyatakan bahwa sakinah terkait dengan cinta, kasih sayang, dan seks (persetubuhan). Maka orang yang mendapat sakinah akan terbit cinta dan kasih sayang padanya dan akan cenderung berhubungan seksual dengan lawan jenis yang dicintainya.
Ketiga: mantap menetap dengan tenang di suatu tempat. Hal ini sesuai firman Allah swt:
وَقُلْنَا يٰٓاٰدَمُ اسْكُنْ اَنْتَ وَزَوْجُكَ الْجَنَّةَ وَكُلَا مِنْهَا رَغَدًا حَيْثُ شِئْتُمَاۖ
Dan Kami berfirman: “Hai Adam, Tinggallah kamu dan istrimu di surga, dan makanlah dengan nikmat semua yang ada di sana sesukamu” (QS al-Baqarah : 35).
Keempat: kekuatan hati karena mendapat tanda-tanda kekuasaan Allah swt dari benda-benda tertentu, sesuai firman-Nya:
وَقَالَ لَهُمْ نَبِيُّهُمْ اِنَّ اٰيَةَ مُلْكِهٖٓ اَنْ يَّأْتِيَكُمُ التَّابُوْتُ فِيْهِ سَكِيْنَةٌ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَبَقِيَّةٌ مِّمَّا تَرَكَ اٰلُ مُوْسٰى وَاٰلُ هٰرُوْنَ تَحْمِلُهُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ ۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيَةً لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ
Dan nabi mereka berkata kepada mereka: “Sungguh, tanda kerajaannya ialah datangnya Tabut kepadamu, yang di dalamnya terdapat ketenangan dari Tuhanmu dan sisa peninggalan keluarga Musa dan keluarga Harun, yang dibawa oleh malaikat. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda (kebesaran Allah) bagimu, jika kamu orang beriman” (QS al-Baqarah : 248).
Benda-benda itu adalah; benda-benda yang identik dengan kehidupan orang-orang saleh sebelumnya.
Kelima: keteguhan dan ketenangan hati karena mendapat pertolongan Allah swt, sesuai firman-Nya:
ثُمَّ اَنْزَلَ اللّٰهُ سَكِيْنَتَهٗ عَلٰى رَسُوْلِهٖ وَعَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ وَاَنْزَلَ جُنُوْدًا لَّمْ تَرَوْهَا
Kemudian Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya dan kepada orang-orang beriman, dan Dia menurunkan bala tentara (malaikat) yang tidak terlihat oleh kalian (QS at-Taubah : 26).
هُوَ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ السَّكِيْنَةَ فِيْ قُلُوْبِ الْمُؤْمِنِيْنَ لِيَزْدَادُوْٓا اِيْمَانًا مَّعَ اِيْمَانِهِمْ ۗوَلِلّٰهِ جُنُوْدُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَكَانَ اللّٰهُ عَلِيْمًا حَكِيْمًاۙ
Dialah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang beriman untuk menambah iman di atas iman mereka. Dan milik Allah-lah bala tentara langit dan bumi, dan Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana (QS al-Fath : 4).
Keenam: keteguhan dan ketenangan hati karena telah mengikuti Allah swt dan rasul-Nya, sesuai firman Allah swt:
۞ لَقَدْ رَضِيَ اللّٰهُ عَنِ الْمُؤْمِنِيْنَ اِذْ يُبَايِعُوْنَكَ تَحْتَ الشَّجَرَةِ فَعَلِمَ مَا فِيْ قُلُوْبِهِمْ فَاَنْزَلَ السَّكِيْنَةَ عَلَيْهِمْ وَاَثَابَهُمْ فَتْحًا قَرِيْبًاۙ
Sungguh, Allah telah rido orang-orang beriman, ketika mereka berjanji setia kepadamu (Muhammad) di bawah pohon, Dia mengetahui apa yang ada dalam hati mereka, lalu Dia memberikan ketenangan atas mereka dan memberi balasan dengan kemenangan yang dekat (QS al-Fath : 18).
Maka orang-orang yang mengikuti petunjuk Allah swt akan mendapat ketenangan dan keteguhan hati.
Kesimpulan
Sakinah di dalam al-Qur'an adalah; keadaan hati yang (1) tenang, (2) teguh, (3) kuat, dan (4) mantap, meski bagaimana pun kondisi fisik.
Secara umum sakinah bisa diraih dengan adanya ketetapan dan kemantapan terhadap sesuatu, misalnya; rumah yang disukai, kendaraan yang disukai, istri yang dicintai, pekerjaan yang disukai, teman yang cocok, dll. Sedangkan bagi orang-orang beriman, selain dengan cara umum di atas, sakinah ini akan dapat diraih dengan tiga hal, yaitu: Melihat tanda-tanda kekuasaan Allah swt, Mengikuti petunjuk Allah swt dan Rasul-Nya, dan Mendapat pertolongan Allah swt.